BERITANGAWI.INFO KPK terus menggiatkan kampanye pencegahan antikorupsi. Setelah melakukan inovasi dengan meluncurkan aplikasi mobile tentang pengetahuan gratifikasi, hari ini (14/10), lembaga antirasuah itu me-launching bus pendidikan antikorupsi.
Kendaraan bongsor itu dinamakan Bus ACLC (Anti Corruption Learning Center).
Peluncuran bus warna hitam tersebut dilakukan Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja. ’’Bus ini merupakan hibah dari pemerintah Jerman,’’ ujarnya. Pengadaan bus itu sendiri senilai Rp 1,2 miliar. Kendaraan itu nantinya akan ditempatkan di Taman Pintar, Jogjakarta.
’’Di sana setiap akhir pekan ada enam ribu anak yang berkunjung. Ini merupakan upaya tepat untuk menyosialisasikan pembelajaran anti korupsi sejak dini,’’ jelas Adnan. Rencananya, bus akan dikirim ke Jogjakarta besok (15/10). Setiap akhir pekan, bus akan stand by di Taman Pintar. Sedangkan saat weekday, bus akan stasioner di sejumlah sekolah di Jogjakarta.
Menurut Adnan, masyarakat perlu sejak dini diperkenalkan dengan pendidikan antikorupsi. Sebab, selama ini tidak sedikit masyarakat yang belum tahu batasan antara korupsi atau tidak. ’’Bahkan, Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali, tidak tahu apa yang membuatnya dijerat sebagai tersangka korupsi,’’ ucapnya.
Bus ACLC dilengkapi beragam perangkat multimedia. Ada 10 set komputer berisi aplikasi pembelajaran antikorupsi. Tersedia juga big screen untuk pemutaran film dan penyampaian materi pembelajaran anti korupsi. (gun/fal)
Senin, 13 Oktober 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar