Portalngawi.com Paron-Rencana presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebagai jalan untuk menekan defisit anggaran, ditanggapi berbeda oleh beberapa warga.
Nardi, seorang tukang ojek di kawasan Perempatan Siliwangi Paron, mengaku pasrah jika akhirnya pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi.
"Saya pasrah saja. Mau demo seperti apapun kalau pemerintah bilang naik, ya pasti naik," ujar Nardi, saat ditemui Portalngawi.com di Jalan Siliwangi Paron Kamis (30/10).
Winarti, seorang pedagang makanan di Pasar Paron, mengatakan, tidak setuju terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi. Menurut dia, kenaikan BBM akan membuat harga-harga bahan pokok menjadi semakin tinggi.
Meskipun demikian,Indra Karyawan swasta disalah satu Bank diNgawi, meminta agar harga BBM cepat dinaikan oleh pemerintah.
"Lebih baik dinaikan saja sekalian. Selama ini orang-orang kaya dan pengusaha juga kok yang beli BBM subsidi, jadi nggak perlu dibatasi jumlahnya," kata Indra.
Rencana menaikan harga BBM bersubsidi, menurut Jokowi merupakan langkah untuk mengatasi defisit anggaran. Anggaran untuk BBM bersubsidi dirasakan terlalu besar. (Sodik)
Kamis, 30 Oktober 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar