NGAWI(Portalngawi.com). Program Sarana dan Prasarana Desa (Sarprasdes) sejak digulirkan oleh pemerintah pusat beberapa tahun lalu kini mulai dirasakan unsur manfaatnya didaerah. Selain menunjang peningkatan ekonomi akses lainya ikut tertolong dari bantuan berlabel khusus infrastruktur tersebut. Seperti di Desa Teguhan, kecamatan Paron, Ngawi, sampai tahun 2014 ini merasakan dampak positif dari Sarprasdes bagi peningkatan ekonomi, pendidikan maupun sosial lainya.
Supriono Kades Teguhan menegaskan desanya tahun ini mendapat kucuran dana Sarprasdes senilai Rp 150 juta yang direalisasikan dalam bentuk fisik khususnya talud jalan. “Memang secara umum adanya Sarprasdes sangat membantu pihak desa terutama infrastruktur. Seperti diketahui sebelum digulirkan program ini kita sebagai kepala desa kelabakan menggali dana apalagi pendapatan asli desa hanya pas-pasan,” terang Supriono, Kamis (18/09).
Diharapkan budget Sarprasdes pihaknya untuk sedapat mungkin nilainya terus ditingkatkan dari tahun sebelumnya. Mengingat perubahan perekonomian masyarakat menunjukan angka positif dilihat dari indek pertahun. Sedangkan Mahmud Rosadi Kabid Ketahanan SDM BPM dan Pemdes Kabupaten Ngawi mengingatkan realisai Sarprasdes yang diterima desa harus dimanfaatkan secara maksimal. “Jangan sampai dana tersebut dipakai diluar program yang diajukan itu akan memicu permasalahan dikemudian hari,” tegasnya. Dijelaskan Mahmud, sampai pertengahan September tahun ini penyerapan Sarprasdes mencapai 93 persen dari 130 desa penerima. Hal ini diketahui 122 desa sudah menyelesaikan administrasi pengajuan program Sarprasdes untuk dilakukan penyerapan. “Sisanya cuma 8 desa yang belum mengurus pengajuanya sehingga sampai sekarang ini belum kelar. Prediksi kita akhir bulan sudah clear,” ungkapnya.
Dana yang disediakan untuk Sarprasdes bersumber APBN 2014 senilai Rp 13,4 miliar namun tidak menutup kemungkinan ada penambahan anggaran dari PAPBD Kabupaten Ngawi dalam beberapa bulan mendatang. Ditegaskan, memang 2014 kucuran Sarprasdes dari pusat dibanding tahun sebelumnya mengalami penurunan dimana 2013 senilai Rp 20 miliar ditambah PAPBD Kabupaten Ngawi sebesar Rp 14 miliar. “Bagi desa yang belum bisa menyerap sangat kita harapkan untuk segera menyelesaikan administrasinya,” beber Mahmud Rosadi. Seperti diketahui Sarprasdes tahun ini terbilang mulus tanpa hambatan seperti 2013 lalau. Saat itu terjadi karut marut soal penerimaan Sarprasdes berangkat Pemkab Ngawi memilih ‘damai’ dengan menyetujui dua dari tiga opsi yang ditawarkan legislatif. Dua opsi itu adalah pemkab merevisi lampiran SK kepala daerah terkait bantuan tersebut dan melakukan sosialisasi ulang ke 44 desa penerima.
Post by:harkanews.com
Media: Portal Ngawi I Portal Berita Ngawi
Rabu, 22 Oktober 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar