yaitu Gunung Kendeng dan Gunung Lawu.

Ngawi berasal dari kata awi, berarti bambu, karena daerah sepanjang aliran Bengawan Solo ini banyak ditumbuhi pohon bambu. Eugene Dubois, peneliti dari Belanda menemukan fosil tengkorak, rahang dan lutut manusia purba ( pitecanthropus erectus ) yang hidup sejuta tahun yang lalu. Replika peninggalan purba ini dapat disaksikan di Museum Trinil. Dari Prasasti Canggu diketahui keberadaan Ngawi sejak masa kerajaan Majapahit sebagai daerah swantantra. Peninggalanmasa kolonial Belanda adalah Benteng Van Den Bosch.
Obyek wisata yang menarik lainnya adalah Waduk Pondok, Wana Wisata Monumen Suryo, taman Rekreasi Tawun dan Air Terjun Srambangan. Lereng Gunung lawu dikembangkan sebagai daerah perkebunan teh Jamus sebagai salah satu andalan wisata agro.
Makanan khas kota Ngawi adalah Tahu Tepo dan Wedang Cewue. Selain itu makanan ringan semacam Kripik tempe, Ledre, dan Geti banyak
Media online: portal ngawi I portal berita kabupaten ngawi
0 komentar:
Posting Komentar